Kapal Ambulans Terputus Komunikasi di Selat Makassar

Kapal ambulans yang berlayar dari Pulau Tinggalungan menuju Pulau Dewakkang dilaporkan hilang kontak dalam perjalanan. Kejadian ini terjadi di Selat Makassar, tepat di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, menimbulkan keprihatinan di masyarakat setempat.

Saat ini, tim SAR gabungan tengah dikerahkan untuk mencari keberadaan kapal tersebut dan para penumpang yang ada di dalamnya. Pihak Basarnas mengungkapkan bahwa pencarian sedang berjalan aktif.

Kepala Basarnas Makassar, Muhammad Arif Anwar, menyatakan bahwa hingga saat ini, tim rescue dari KPP Makassar bersama potensi SAR lainnya terus melakukan upaya pencarian terhadap kapal ambulans yang hilang. Harapan akan segera ditemukannya kapal dan penumpangnya tetap tinggi di tengah situasi yang mengkhawatirkan ini.

Pencarian Kapal Ambulans Hilang Kontak di Perairan Makassar

Kapal ambulans yang hilang dikabarkan baru saja selesai dibuat dan dalam perjalanan perdana menuju Pulau Dewakkang. Dalam perjalanan tersebut, terdapat tiga penumpang yang semuanya tercatat berasal dari Pulau Tinggalungan.

Penumpang yang ada di kapal termasuk M. Tahir (65), Najamuddin (55), dan Hasri (60). Informasi mengenai penumpang ini menjadi sangat penting untuk memfokuskan pencarian tim SAR.

Basarnas mengerahkan KN SAR Kamajaya untuk melakukan pencarian, dengan jarak tempuh sekitar 100 nautical mile menuju lokasi kejadian. Tim diperkirakan akan menggunakan waktu tempuh kurang lebih 8 jam untuk mencapai titik pencarian yang ditentukan.

Langkah-Langkah yang Diambil Tim SAR Dalam Pencarian

Setelah laporan mengenai hilangnya kontak kapal ambulans diterima, tim SAR gabungan segera merespons dengan menyusun strategi pencarian yang efektif. Penggunaan alat dan armada yang ada sangat krusial untuk meningkatkan kemungkinan menemukan kapal dan penumpangnya.

Tim akan memanfaatkan semua potensi yang ada, termasuk kapal, pesawat, dan tenaga relawan untuk memperluas area pencarian. Setiap langkah diambil dengan pertimbangan agar pencarian dapat dilakukan secara optimal.

“Kami berharap agar semua pihak dapat bersinergi dalam pencarian ini, karena faktor waktu sangat berpengaruh dalam hal keselamatan para penumpang,” ujar Arif. Setiap menit yang berlalu menjadi semakin penting bagi keselamatan mereka yang terjebak di laut.

Harapan dan Doa Masyarakat Terhadap Keberadaan Kapal

Kepedulian masyarakat sangat terasa dalam situasi seperti ini. Banyak yang berdoa agar kapal ambulans tersebut dan para penumpangnya segera ditemukan dalam keadaan yang selamat. Ketidakpastian ini menambah beratnya beban bagi keluarga dan kerabat dari penumpang.

Pihak keluarga tentunya sangat mengharapkan kabar baik yang menenangkan terkait keberadaan anggota mereka. Harapan umat manusia dalam situasi krisis seperti ini menjadi salah satu kekuatan yang menggerakkan upaya penyelamatan.

Pihak Basarnas juga mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak berspekulasi atau menyebarluaskan informasi yang belum jelas. Keteraturan dan keamanan dalam informasi akan sangat membantu dalam pelaksanaan pencarian yang jelas dan terarah.

Related posts